Berdasarkan riset yang dilakukan oleh English Proficiency Index (EPI) pada tahun 2021, yang baru dirilis EF Education First, dalam hal kecakapan berbahasa Inggris, Indonesia menempati urutan ke-80 dari 112 negara di dunia dengan skor 466 poin. Data skor ini termasuk dalam kategori rendah. Fakta ini sungguh miris melihat pentingnya menguasai bahasa Internasional ini, terlebih dalam dunia pendidikan.
Kali ini kita akan belajar bagaimana perjuangan dari Anisa Kirana (35) dalam dunia pendidikan Bahasa Inggris. Ia adalah seorang guru les privat Bahasa Inggris. Les-nya lebih dikenal sebagai “Lesnya Miss Poppy”, that simple— tidak ada sebutan khusus seperti nama lembaga atau entitas tertentu. Mari kita simak bersama kisahnya.
Jamal, pilarteduh.com
Kegiatannya berfokus mengajar untuk persiapan sekolah ke luar negeri ataupun yang membutuhkan program persiapan standardised tests seperti IELTS, TOEFL IBT/ITP, SAT English, ACT English, GMAT Verbal & Analytical Writing, GRE Verbal & Essays, Research Writing dan juga University Preparation.
Berjuang seorang diri, Anisa Kirana ingin menjadi “orang di balik layar” bagi suksesnya anak-anak muda Indonesia baik studi ke luar negeri atau berkarir di tanah air tercinta. Melalui lembaga les privat Bahasa Inggris yang Ia bangun, Ia berharap mampu mencetak generasi muda Indonesia yang mampu bersaing di masa depan.
“I think it is because teaching is all over my blood, dan saya melihat pentingnya mendukung kebutuhan generasi muda Indonesia yang ingin melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Saya tetap di jalur ini karena saya sangat suka menjadi the man behind-the-scene yang mencetak orang-orang sukses di masa depan, ungkapnya kepada Tim Pilarteduh.com.
Les privat yang Ia bangun sudah hampir 20 tahun berjalan. Tepatnya sejak tahun 2003, bahkan saat itu Ia masih berusia 16 tahun dan sedang duduk di bangku kelas 2 SMA.
Awalnya Anisa Kirana mengajar les privat untuk usia SD & SMP dengan program General English, lalu kemudian mulai tahun 2007 di usia 20 tahun hingga sekarang di usia 35 menuju 36 tahun, terus mengajar program-program lain seperti standardised tests, Research Writing maupun University Preparation.
Anisa bercerita, sebelum pandemi Covid-19, kegiatan lesnya dilakukan di seluruh wilayah DKI Jakarta; dari awalnya mendatangi rumah atau kantor, hingga banyak murid-muridnya yang suka belajar di Cafe.
Hebatnya, Anisa juga memiliki murid-murid bukan hanya di dalam negeri saja. Ia mengatakan, untuk murid yang berada di luar negeri, Ia sudah buka kelas online semenjak tahun 2011.
“Setelah pandemi Covid-19 berlangsung cukup lama, semua pengadaan kelas dilakukan secara online hingga saat ini, baik untuk murid di wilayah Jakarta, seluruh Indonesia, dan untuk mereka yang di luar negeri,” terang pemiliki website AnisaKirana.com ini.
Prosesnya sendiri bisa dianggap les pada umumnya, tapi yang membedakan adalah sifat case study dan tailor-made process yang ada di dalam les yang Anis bangun. Ia mengaku tidak memukul rata untuk metode bagi semua murid-muridnya, Ia sangat mengenal muridnya satu per satu dan sangat tahu apa yang mereka butuhkan sekaligus cara untuk mengembangkan mereka.
Menurutnya, personalisasi semacam itu penting diterapkan karena setiap murid punya kebutuhan dan target berbeda. Lebih dari itu, Ia juga bekerja dengan target, baik itu target skor ataupun target murid harus masuk ke universitas tertentu.
“Dampak bagi diri saya tentunya kepuasaan yang tidak ternilai dan dorongan untuk tetap berdedikasi di dunia pendidikan. Meskipun guru les itu bukan pekerjaan yang dianggap prestige, tapi saya punya tujuan hidup untuk memajukan orang lain terutama generasi muda Indonesia yang saya lihat perlu dimotivasi lebih,” tutur wanita yang dikenal dengan Miss Poppy ini.
Dalam pandangan Anisa, pada dasarnya orang Indonesia itu super talented, cerdas, dan pekerja keras; namun terkadang kepercayaan dirinya masih perlu dibentuk. Itulah kenapa Anisa merasa harus tetap melakukan pekerjaan ini agar semakin bisa terlibat dalam upaya generasi muda Indonesia yang ingin maju.
“Dampak untuk lingkungannya bisa dilihat di achievements murid-murid saya, banyak dari mereka yang sudah berhasil masuk universitas ternama termasuk Harvard University, UCLA, UC Berkeley, NTU, NUS, Melbourne University dan lain-lain,” jelas pemilik akun Instagram @misspoppyyy itu.
Selain itu, banyak dari murid Anisa yang juga sudah sukses di bidang masing-masing setelah menyelesaikan studi lanjutan mereka.
“Saya rasa itu cukup membuktikan bahwa dengan saya menjadi the man behind-the-scene, setidaknya saya cukup bertanggungjawab untuk mewujudkan cita-cita pendidikan generasi muda Indonesia; yang mana ketika murid-murid saya sudah terjun ke industri pun mereka menjadi bermanfaat untuk lebih banyak orang. Saya melihat upaya saya seperti efek domino kedepannya.” katanya wanita yang saat ini memiliki satu buah hati ini.
Bukan tanpa hambatan, menekuni bidang pendidikan terutama les privat Bahasa Inggris ini, Anisa mengakui banyak kesulitan dan tantangan yang tidak mudah dilalui.
Ia memaparkan, yang menjadi kesulitannya adalah menjaga komitmen dan motivasi murid. Kebanyakan murid-muridnya sudah memiliki kesibukan ataupun karir sendiri. Namun, pada saat bersamaan mereka sangat ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
“Kalau dari perspektif saya pribadi, saya memandang mereka pribadi yang potensial untuk punya kontribusi signifikan bagi Indonesia. Jadi sayang jika mereka tidak melanjutkan studi. Akan tetapi pada prakteknya membuat mereka tetap patuh jadwal les, mengerjakan tugas, mencapai skor yang dibutuhkan, hingga menyelesaikan aplikasi sekolah (hingga diterima), bisa jadi satu set perjalanan panjang,” urainya.
Adapun menurut Anisa, tantangannya lebih ke self-control pada dirinya sendiri untuk tetap bisa menjadi guru dan konsultan yang terus ada buat mereka, dan terus punya track record setiap murid secara rinci (yang seringkali bisa break les dulu karena kesibukan)– agar setiap kali belajar lagi, Ia pastikan mereka melaju terus untuk punya progress.
Kendati demikian, ada dua hal pencapaian yang membuat dirinya bangga berprofesi sebagai guru les privat Bahasa Inggris selama ini.
Pertama, ketika murid-muridnya bisa mencapai tujuan mereka setelah belajar dengannya. Baik itu diterima di universitas ternama, kemajuan pada karir mereka, atau sekedar nilai Bahasa Inggris di sekolahnya naik. Klise tapi baginya melihat keberadaan dirinya jadi fungsional untuk mereka.
Kedua, seorang Anisa Kirana baru sadar bahwa dirinya belum pernah benar-benar break dari mengajar selama hampir 20 tahun ini. 7 hari dalam satu minggu, dan sangat jarang libur– dan masih bisa Ia imbangi dengan kehidupan pribadi yang mampu terurus dengan baik Termasuk keluarga (terutama suami dan anak).
“Artinya saya tau bahwa saya memang people’s person, teaching is just my blood,” pungkasnya.
Semangat Anisa Kirana dalam dunia pendidikan Bahasa Inggris sejalan dengan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards yang ingin terus memberikan dampak positif bagi bangsa dan negara.
Pada tahun 2021, Anisa berhak mendapatkan apresiasi berupa uang tunai pembinaan Rp. 5 juta rupiah, piagam penghargaan, serta merchandise untuk Provinsi DKI Jakarta di bidang Pendidikan.
Melalui sosok wanita hebat dan inspiratif Anisa, Astra Internasional juga menitipkan 50 Paket Sembako dalam program berbagi Nurani Astra, yang dibagikan kepada masyarakat membutuhkan di Kabupaten Banyumas. Jika pembaca ingin les Bahasa Inggris dengan Miss Poppy alias Anisa Kirana, bisa hubungi nomor WA +6281905587899 ini. (jam)