Semua orang normal memiliki gigi dan mulut. Tetapi tidak semua orang mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut. Pada kenyataannya, ada sebagian orang yang belum memiliki kesadaran betapa pentingnya menjaga kesehatan dua organ penting dalam sistem pencernaan manusia itu.Kali ini kita akan disuguhkan sebuah kisah inspiratif dari Pulau Dewata Bali. Bagaimana kehidupan seorang dokter gigi yang sanggup mengorbankan kepentingan pribadinya, untuk kepentingan bersama.
Adalah Komang Ayu (27), sosok perempuan yang menginisiasi lahirnya Gerakan Gigi Bali Sehat (GGBS). Sebuah komunitas sosial yang bergerak secara sukarela untuk memberikan edukasi dan fasilitas kesehatan terutama gigi dan mulut.
Gerakan Gigi Bali Sehat terbentuk sejak 4 tahun yang lalu. Tepatnya pada tanggal 4 Oktober 2018 silam. Bersama dengan 3 sahabatnya, Komang Ayu membentuk gerakan ini dengan tujuan sebagai wadah bagi masyarakat secara umum yang ingin berdonasi sikat gigi, pasta gigi, ataupun sabun mandi untuk anak-anak yang membutuhkan, Minggu (18/12/2022).
Komang Ayu menceritakan, jiwa sosialnya terpanggil saat dirinya bergabung dengan komunitas literasi Bali Baca Buku. Bersamaan dengan itu, Ia sedang menjalani Koas/ Co-ass (Program profesi yang harus lakukan oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter yang dilaksanakan di rumah sakit dalam kurun waktu 1,5 tahun hingga 2 tahun, red).
Ia diminta untuk membantu membuat silabus kesehatan dan edukasi kesehatan kepada adik-adik kelas belajar di komunitas literasi tersebut. Saat edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Ia berinteraksi langsung dan melontarkan sebuah pertanyaan kepada anak-anak di sana.
Kolaborasi Astra Bersama drg. Komang Ayu beserta Gerakan Gigi Bali Sehat (GGBS)
“Saya bertanya kepada anak-anak apakah semuanya punya sikat gigi? Cuma beberapa yang angkat tangan, hanya sekitar 1 atau 2 anak yang angkat tangan. Saya bertanya lagi ada yang tidak punya sikat gigi? Ternyata 7 dari 10 siswa tidak punya sikat gigi. Bahkan ada anak yang mengaku punya 1 sikat gigi untuk sekeluarga,” Ungkap Komang Ayu kepada tim pilarteduh.com
Alumni mahasiswa kedokteran gigi Universitas Udayana itu mengisahkan, betapa mirisnya Ia menemukan fakta seperti itu. Aktivitas wajib menggosok gigi yang sejatinya dilakukan setiap hari, tetapi masih ada anak-anak beserta keluarganya yang abai dengan hal tersebut.
“Dari sanalah tercetus ide untuk membuat wadah atau bank fasilitas Kesehatan khususnya sikat gigi, pasta gigi atau sabun, yang bisa dibagikan kepada adik adik-adik yang membutuhkan secara gratis,” tutur dokter gigi berakun Instagram @ayusriwidyasanthi itu.
drg. Komang Ayu berbagi senyum bersama anak-anak melalui kolaborasi Gerakan Gigi Bali Sehat Bersama Astra
Gerakan Gigi Bali Sehat mendaptakan dukungan serta donasi pertama dari sejawat dokter gigi, dosen-dosen di kampusnya, serta teman-teman kenalannya. Dengan dibantu oleh founder GGBS yang lain yaitu dr. Detik, Ka Asta, dan Bli Pande, komunitas ini pun mengetuk hati nurani puluhan volunteer lain yang ikut bergabung, baik dari tenaga kesehatan maupun di luar tenaga kesehatan. Bahkan aktivis dari kampus-kampus lain yang ingin melakukan aksi bakti sosial tidak ketinggalan untuk ikut terlibat langsung bersama GGBS ini.
Sampai saat ini, menurut Komang Ayu, GGBS ini membuka kolaborasi seluas-luasnya, Ia pun membuka akun Instagram resmi @gigibalisehat sebagai media informasi, kampanye donasi, ataupun edukasi kepada masyarakat, khususnya di Provinsi Bali. Hashtag #1SIKATGIGIBERARTI digaungkan untuk membangkitkan rasa kepedulian netizen agar ikut bergabung dan berdonasi.
Sudah ada 14 kelas binaan anak-anak yang rutin dikunjungi dan diberikan pergantian sikat gigi maksimal 6 bulan sekali. Masing-masing tersebar di dari mulai Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli, Kecamatan Tampaksiring Kabupaten Gianyar, Kabupaten Karangasem, Muntigunung, Besakih, Amed dan lain sebagainya.
“Fokus utama Gerakan Gigi Bali Sehat adalah anak-anak, karena kami ingin menanamkan karakter hidup sehat sejak dini. Terutama gigi dan mulut,” katanya.
Komunitas Bali Baca Buku dan Gerakan Gigi Bali Sehat Berbagi Senyum bersama anak-anak binaan Bali
Dalam setiap aktivitasnya, GGBS bersama volunteer turun ke lapangan secara langsung dengan agenda-agenda yang sudah disusun sedemikian rupa. Kemudian melakukan perkenalan diri dengan sukacita, riang gembira, bernyanyi, stretching, olah raga, agar adik-adik tertarik dan menerima edukasi dari Tim GGBS.
Selanjutnya GGBS melakukan edukasi, cuci tangan, lalu sikat gigi kersama. Kegiatan kemudian ditutup dengan pembagian snack, buah, susu, atau telur sesuai dengan donasi yang terkumpul.
“Dampak dari adanya Gerakan ini sudah tampak sejak pertama kita melakukan kegiatan, kita melakukan screening ke rongga mulut adik-adik. setelah melakukan edukasi, pengetahuan mereke bertambah. Kesehatan gigi dan mulut mereka makin membaik,” pungkasnya.
Mari berdonasi sikat gigi, pasta gigi, dan sabun bersama Gerakan Gigi Bali Sehat
Ia berhak mendapatkan uang pembinaan sejumlah Rp. 5 juta, plakat, cenderamata astra, serta program kolaborasi bersama Nurani Astra Berbagi Untuk Negeri.
Sampai saat ini Komang Ayu sudah bekerja membuka praktek dokter gigi di Karangasem Bali. Sembari terus menebarkan semangat berbagi serta senyuman kepada sesama melalui Gerakan Gigi Bali Sehat (jam).
